Sabtu, 12 April 2014

Semangat UTS Penulisan Ilmiah, Semangat Tanpa Batas ! 

Pada hari selasa, tanggal 8 april 2014, pukul 19.00 Wib, Saya berangkat menuju kampus ITS untuk mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah penulisan ilmiah dan Prof. Imam Robandi sebagai dosen pengampunya. Tepat pukul 19.05 WIB setibanya saya dikampus, saya menuju ke LAB KE karena rekan-rekan saya menunggu disana. Sambil menunggu waktu ujian yang akan diadakan 25 menit lagi, saya pun membaca buku "Becoming The Winner" untuk meriview ulang materi ujian yang saya pelajari pada siang harinya. Setelah tepat pukul 19.30 kami pun bergegas menuju lab PSOC untuk melaksanakan ujian penulisan ilmiah dan Prof. Imam Robandi sudah berada dilab PSOC. Sambil menunggu rekan-rekan yang terlambat, mas dani pun menbagikan kertas ujian dan lembar absen. Setelah 10 menit menunggu, Rekan-rekan sudah berkumpul semua. Lalu Prof Imam Robandi menuliskan 4 pertanyaan soal ujian dipapan tulis, dan beliau bilang ujiannya bersifat close book. Beliau ingin melihat kemampuan kita yang telah beliau ajar selama 3 bulan ini.
Selama pengerjaan, kami begitu antusias mengerjakan UTS tersebut tanpa memandang pukul berapa sekarang..pokoknya gas pooolll....semangat tanpa batas terpancar dari raut wajah rekan-rekan saya, dan saya pun jadi tertular. Ditengah-tengah pengerjaan UTS, Prof. Imam Robandi memotret kami untuk kenang-kenangan yang tak terlupakan, sebagai bahan cerita untuk anak cucu kami. Menurut saya, Prof Imam Robandi telah berhasil mensugesti kami agar kami selalu bersemangat tanpa batas (tetap fight, fight dan fight) apapun kondisi yang kami alami. Terima kasih banyak Prof. Imam Robandi.


Suasana ujian penulisan ilmiah

Suasana ujian penulisan ilmiah


Senin, 07 April 2014

Membuat Metode Penelitian 

Alhamdulillah, saya ucapkan puji syukur kehadirat allah swt. karena berkat limpahan rahmat dan karunianya kita masih diberi kesehatan untuk beribadag dan menuntut ilmu. Hari senin, tanggal 7 april 2014 setelah senin minggu kemaren tidak masuk kuliah penulisan ilmiah karena libur nasional (hari raya nyepi). Pada pukul 07.00 WIB saya berangkat dari kost yang tidak jauh dari kampus ITS  untuk melaksanakan kewajiban saya yaitu kuliah penulisan ilmiah dan dosennya adalah prof.Imam Robandi. 

Sebelumnya saya sudah mempersiapkan tugas yang beliau berikan yaitu membuat metodelogi penelitian. untuk membuat metodelogi penelitian tersebut saya menghabiskan hampir 3 hari penuh, karena saya harus membaca beberapa referensi jurnal internasional (IEEE) yang terkait dengan judul proposal tesis yang akan saya ajukan. 

Ada 3 Referensi jurnal internasional (IEEE) yang menjadi referensi tesis saya. Semua jurnal tersebut harus saya benar-benar fahami agar konsepnya semakin mantap. Untuk memahaminya memang dibutuhkan waktu yang sangat ekstra.

Pada minggu sebelumnya kami telah diberi arahan bagaimana membuat judul, abstrak, dan tinjauan pustaka yang baik. Kemudian pada hari ini kami diminta untuk mengumpulkan dari judul sampai metode penelitian yang akan kami kerjakan.

Kami dipersilakan untuk menyerahkan tugas kami satu - persatu kepada Prof. Imam Robandi untuk dikoreksi, dikomentari dan diberi masukan oleh beliau. Berbagai macam respon yang beliau berikan. Beliau berkata  pada intinya menurut beliau dalam pembuatan judul proposal tesis walaupun plan nya lama tetapi metode yang digunakan harus baru sehingga ada nilai tambah jika nanti kita lulus. Artinya 5 sampai 10tahun kedepan, judul kita masih fresh dan uptodate dengan keadaan pada saat yang akan datang.



ACARA RAMAH TAMAH DI SOTO AYAM CAK HAR SURABAYA

Pada hari senin, tanggal 24 maret 2013. Mata kuliah penulisan ilmiah di undur menjadi pukul 15.00 Wib. Jadwal semula adalah pukul 07.00 Wib. Pada  waktu itu saya tidak dapat mengikuti perkuliahan tersebut karena kondisi tubuh kurang fit. Namun, saya mendapat informasi melalui pesan sikat dari mas dani bahwa setelah sholat magrib akan ada acara makan bersama Prof.  Imam Robandi...Saya pun bergegas menyetujui ajakan tersebut. 

Makan bersama Prof. Imam Robandi dilaksanakan di Soto Ayam Cak har. Rumah makan  Soto Ayam Cak Har berada dijalan soekarno dekat dengan kampus ITS. Alhamdulillah acara tersebut menambah rasa kekeluargaan kami bersama Prof. Imam Robandi..Pada saat acara tersebut Prof Imam Robandi banyak cerita banyak hal mulai dari pengalaman mendalang wayang dan sebagainya..Kami pun antusias mendengarkan cerita Prof.Imam Robandi...













Minggu, 23 Maret 2014

Sumber daya global

Energi matahari adalah kekuatan energi yang menopang kehidupan di bumi untuk semua tanaman, hewan, dan manusia. Ini memberikan solusi menarik bagi semua masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka sebagai sumber energi berlimpah di masa depan. Sumber energi matahari adalah interaksi nuklir di inti Matahari, di mana energi berasal dari konversi hidrogen menjadi helium. Sinar matahari sudah tersedia, aman dari ketegangan geopolitik, dan tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan kita dan sistem iklim global dari emisi polusi.
Energi matahari ditransmisikan ke bumi oleh gelombang elektromagnetik, yang juga dapat diwakili oleh partikel (foton). Bumi pada dasarnya adalah kolektor energi surya yang besar menerima sejumlah besar energi matahari yang terwujud dalam berbagai bentuk, seperti sinar matahari langsung digunakan untuk fotosintesis tanaman, massa udara panas yang menyebabkan angin, dan penguapan dari lautan dihasilkan sebagai hujan, yang membentuk sungai dan dimanfaatkan untuk PLTA.
Energi surya dapat dimanfaatkan secara langsung (misalnya, PV), secara tidak langsung seperti angin, biomassa, dan tenaga air, atau sebagai bahan bakar biomassa fosil seperti batu bara, gas alam, dan minyak. Sinar matahari adalah sumber energi terbesar bebas karbon di planet ini. Meskipun Bumi menerima sekitar 10 kali lebih banyak energi dari sinar matahari setiap tahun, energi terbarukan telah diberikan prioritas rendah oleh sebagian pemimpin politik dan bisnis.

Kita sekarang menyaksikan awal dari pergeseran paradigma global menuju energi bersih. Ketika harga energi konvensional meningkat, energi alternatif baru dan bersih akan mulai muncul dan menjadi ekonomis sehingga lebih kompetitif.

Sabtu, 15 Maret 2014

Energi Terbarukan Untuk Pembangunan Pedesaan

Mengingat bahwa kebutuhan daya tumbuh jauh lebih cepat bagi negara-negara kurang berkembang dibandingkan bagi mereka yang sudah maju, panorama energi berubah secara signifikan dan akan berdampak pada bagaimana daya dipasok ke daerah-daerah berkembang. Negara-negara industri harus membersihkan sendiri tindakan produksi energi mereka, sementara mendorong negara-negara berkembang untuk tidak mengikuti jejak mereka, melainkan untuk tidak menggunakan teknologi energi yang berdampak buruk pada lingkiungan secara langsung.
Meskipun dalam tiga dekade ini, investasi besar oleh negara-negara kurang berkembang dan multilateral pada proyek-proyek elektrifikasi (sering pada biaya lingkungan dan sosial yang besar), hampir 2 miliar orang di negara berkembang di seluruh dunia masih kekurangan listrik. Lebih dari 1 miliar orang juga tanpa akses ke air minum yang aman. Jutaan rumah tangga hanya mengandalkan lampu minyak tanah untuk penerangan dan baterai sekali pakai untuk radio. Untuk sebagian besar orang-orang ini, ada sedikit kemungkinan pernah menerima listrik dari sumber jaringan konvensional. Namun, ada momentum yang berkembang dalam memasok listrik untuk negara berkembang menggunakan sumber energi matahari dan angin. Kedua teknologi energi surya dan angin menawarkan kemandirian energi dan pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya energi terbarukan dan dengan menciptakan lapangan kerja lokal jangka panjang dan industri.
Biaya membawa tenaga listrik melalui saluran transmisi dan distribusi ke desa-desa sangatlah besar. Hal ini disebabkan oleh beban listrik rumah tangga adalah kecil dan fakta bahwa banyak desa berada pada jarak yang jauh di daerah sulit dari grid yang ada. Sistem PV stand-alone dan energi angin dapat memberikan energi listrik dan hemat biaya listrik untuk penerangan, komunikasi, kipas angin, kulkas, pompa air, dll. Menggunakan model biaya terendah, beberapa pemerintah dan utilitas nasional, seperti di Brazil, India, Amerika Tengah, Afrika Selatan, Meksiko dan di tempat lain, telah menggunakan sistem PV dan angin sebagai alat pembangunan terpadu untuk perencanaan elektrifikasi baik sebagai solusi tersentralisasi atau terdistribusi.
Dua dekade lalu, teknologi PV relatif tidak dikenal. Republik Dominika adalah salah satu alasan pembuktian awal untuk mengembangkan usaha elektrifikasi PV pedesaan. Kelompok nirlaba Enersol Associates mulai bekerja pada tahun 1984, menawarkan bantuan teknis dan pelatihan untuk Dominican businesses. Organisasi nirlaba juga bekerja untuk mengembangkan pasar untuk teknologi PV pedesaan. Enersol mulai bekerja sama dengan Peace Corps menggunakan dana dari AS. Agensi  International Development (USAID) untuk membantu menyiapkan dana pinjaman berbunga rendah dan menawarkan petani pedesaan untuk membeli sistem PV kecil.
Karya Lembaga Swadaya Masyarakat ini (NGO) kemudian berkembang menjadi perusahaan swasta sebagai perusahaan seperti Soluz terbentuk di Republik Dominika dan Honduras. Secara bertahap seluruh dunia berkembang, perusahaan surya kecil mulai terbentuk sebagai produsen modul PV mulai membangun jaringan distributor untuk melayani daerah terpencil. Model sistem PV off-grid pedesaan telah menyebar secara global dengan lebih dari 5 juta sistem terpasang. Sekitar kilowatt lebih sistem PV grid-tie dipasang setiap tahun, namun secara numerik lebih kecil, off-grid sistem dipasang setiap tahunnya.
Seiring waktu, fokus proyek PV telah berubah. Instalasi sistem PV semata-mata untuk daerah terpencil telah diperluas untuk mencakup promosi pembangunan ekonomi pedesaan melalui PV. PV menyediakan listrik untuk memompa air, pendinginan, dan pengolahan air untuk pasokan air masyarakat. Distilasi surya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga individu, air minum dari sumber bahkan air payau yang paling terkontaminasi dan untuk persyaratan beban yang lebih besar, kombinasi teknologi PV dan angin dengan generator diesel dan penyimpanan baterai telah membuktikan bahwa konfigurasi hibrida menyediakan keandalan sistem yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih masuk akal daripada dengan teknologi yang menggunakan dari salah satu energi saja.

Energi panas matahari merupakan pilihan teknologi surya yang paling kompetitif tetapi sering diabaikan. Sistem pemanas air panas surya dalam negeri biasanya memiliki biaya paybacks dari 5 sampai 7 tahun jauh lebih baik daripada sistem PV grid-tie, dimana payback  mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun. Selain itu, skala besar panas surya concentrating solar power (CSP) plants memiliki skala ekonomi dari PV untuk utilitas pembangkit listrik di hampir setengah biaya kilowatt-jam.
Energi surya dan angin sering memberikan opsi biaya setidaknya untuk pembangunan ekonomi dan masyarakat di daerah-daerah pedesaan di seluruh dunia, sementara memasok listrik, menciptakan lapangan kerja lokal, dan mempromosikan pembangunan ekonomi dengan sumber daya energi bersih. Proyek PV di negara berkembang telah memberikan perubahan positif dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Namun masih banyak yang harus dilakukan untuk mendidik, melembagakan, dan mengintegrasikan teknologi terbarukan untuk manfaat maksimal bagi semua. Salah satu tantangan terbesar adalah untuk bekerja pada reformasi kebijakan energi dan kerangka hukum untuk menciptakan konteks yang memungkinkan pembangunan berkelanjutan teknologi energi terbarukan.
Badai Energi Sempurna Diabad Dua Puluh Satu

Abad kedua puluh satu merupakan abad yang membentuk badai energi yang sempurna. Naiknya harga energi, mengurangi ketersediaan energi dan keamanan, dan masalah lingkungan tumbuh dengan cepat mengubah panorama energi global.  Energi dan air adalah kunci untuk kehidupan modern dan menjadi dasar yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan.  Masyarakat industri telah menjadi semakin tergantung pada bahan bakar fosil. Kecanggihan teknologi modern, mekanisasi pertanian, dan pertumbuhan populasi global menjadi mungkin akan terwujud melalui eksploitasi bahan bakar fosil murah. Mengamankan pasokan energi yang berkelanjutan di masa depan akan menjadi tantangan terbesar yang dihadapi oleh semua masyarakat di abad ini.
Karena meningkatnya populasi dan modernisasi dunia, permintaan energi global diproyeksikan lebih dari dua kali lipat pada paruh pertama abad dua puluh satu dan lebih dari tiga kali lipat pada akhir abad ini. Saat ini, populasi dunia hampir 7 miliar, dan proyeksi untuk populasi global mendekati 10 miliar pada pertengahan abad. Kebutuhan energi masa depan hanya dapat dipenuhi dengan memperkenalkan persentase peningkatan bahan bakar alternatif. Perbaikan inkremental dalam jaringan energi yang ada akan cukup untuk memenuhi permintaan energi yang tumbuh ini. Karena berkurangnya cadangan dan kekhawatiran yang terus tumbuh atas dampak pembakaran bahan bakar karbon pada perubahan iklim global, sumber bahan bakar fosil tidak dapat dimanfaatkan seperti di masa lalu.
Mencari pasokan yang cukup dari energi bersih dan berkelanjutan untuk masa depan adalah tantangan yang paling menakutkan masyarakat global untuk abad kedua puluh satu. Masa depan akan menjadi campuran dari teknologi energi dengan sumber terbarukan seperti matahari, angin, dan biomassa sehingga memainkan peran yang semakin penting dalam ekonomi energi global baru. Pertanyaan kuncinya adalah: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk peralihan energi berkelanjutan ini terjadi? Dan berapa banyak kerusakan lingkungan, politik, dan ekonomi yang dapat diterima sementara itu? Jika tantangan energi yang berkelanjutan abad kedua puluh satu tidak terpenuhi dengan cepat, banyak negara-negara berkembang akan menderita kelaparan utama dan ketidakstabilan sosial dari kenaikan harga energi. Pada akhirnya, tatanan ekonomi dunia yang dipertaruhkan.
Sekitar sepertiga dari populasi dunia tinggal di daerah pedesaan tanpa akses ke jaringan listrik, dan sekitar setengah dari orang-orang yang sama hidup tanpa akses ke air yang aman dan bersih. Energi matahari adalah energi yang unik karena dengan mudah dapat menyediakan listrik dan air murni untuk orang-orang hari ini dengan kebutuhan infrastruktur minimal dengan menggunakan sumber daya energi lokal yang mempromosikan pembangunan ekonomi lokal.

Sayangnya, penggunaan energi bahan bakar fosil memiliki dampak lingkungan negatif yang serius dan berkembang, seperti emisi CO2, pemanasan global, polusi udara, penggundulan hutan, dan degradasi lingkungan global secara keseluruhan. Selain itu, cadangan bahan bakar fosil yang memiliki pasokan terbatas. Tanpa diragukan lagi, akan ada perubahan signifikan dalam infrastruktur energi modern masyarakat kita pada akhir abad kedua puluh satu. Sebuah campuran masa depan yang mencakup sumber energi berkelanjutan akan memberikan kontribusi untuk kesejahteraan dan kesehatan kita. Kebutuhan energi masa depan kita harus dipenuhi oleh campuran teknologi yang berkelanjutan yang memiliki dampak lingkungan yang minimal. Berpotensi, banyak dari teknologi ini akan menggunakan energi surya dalam segala bentuknya, memungkinkan evolusi bertahap menjadi ekonomi berbasis hidrogen. Sebuah revolusi energi terbarukan adalah harapan kami untuk masa depan yang berkelanjutan. Jelas, masa depan milik mereka yang  menerapkan sumber energi bersih dan mempersiapkannya sekarang.

Senin, 03 Maret 2014

Saya dan rekan-rekan pascasarjana diberi tugas lagi oleh Prof. Imam Robandi dalam mata kuliah penulisan ilmiah. Diminggu sebelumnya kami diberikan satu buku oleh Prof. Imam Robandi yang berjudul "SOLAR ENERGY Renewable Energy and the Environment". Pada tugas ini kami disuruh mentraslate dari buku tersebut, karena buku tersebut masih dalam bahasa inggris. Lalu kami membagi bagian dari buku itu menurut absen dan masing-masing orang mentranslate sekitar 18-20 halaman.
Hari ini, hari senin tanggal 3 maret 2014, tugas tersebut dikumpulkan dalam bentuk print out.Kemudian tugas tersebut dikembalikan lagi tapi dengan cara acak, dengan catatan kita tidak boleh menerima tugas milik kita sendiri. Kebetulan pada kesempatan pertama ini saya mendapatkan tugas dari rekan saya alamsyah ahmad alias anca junior.
Setelah tugas dikembalikan secara random, Prof. Imam Robandi menyuruh kami untuk memeriksa penulisannya meliputi subjek, predikat, objek, dan keterangannya apakah sudah benar. Kami pun segera memeriksa tugas rekan-rekan kami. Pada waktu pemeriksaan, saya mengalami kendala dalam memahami gaya penulisannya dari tugas rekan saya, alamsyah ahmad. Gaya penulisannya cukup berantakan.hehehee...(sorry ya bro). Saya pun memegang kepala saya dengan kedua tangan saya, layaknya orang yang stress.
Prof. Imam Robandi menghampiri saya dan terjadilah percakapan.
Prof. Imam Robandi : Baru mengoreksi segitu saja sudah stress,,canda prof Imam.
Saya ; Iya prof, kalimatnya sulit dimengerti.Saya masih belum terbiasa mengoreksinya.
Setelah percakapan berlalu, saya kembali mengoreksi. Akhirnya waktu mengoreksi pun habis. Kemudian tugas tersebut dikumpulkan dan diacak lagi. Pada kesempatan kedua ini, saya mengoreksi tugas milik rekan saya Ruswandi Djalal. Wah ini penulisannya bisa saya cerna, gumam saya. saya pun melanjutkan mengoreksi satu demi satu kalimatnya secara perlahan.Disela-sela mengoreksi Prof. Imam Robandi pun berkata :
Prof. Imam Robandi : Kalau kita ulangi sampai lima kali mengoreksi tugas tersebut pasti banyak coretan-coretan, karena setiap reviewer memiliki pemikiran yang berbeda.
Setelah  Prof. Imam Robandi selesai berbicara,, saya secara spontanitas berkata "kalau banyak coretannya bisa-bisa kalimatnya hilang semua prof" canda saya...Prof Imam Robandi dan rekan-rekan saya tertawa.
Singkat cerita, metode yang diajarkan Prof. Imam Robandi ini sangat simple untuk diterapkan. Tapi itu semua tergantung diri kita sendiri. Apakah kita memiliki kemauan apa tidak untuk menerapkannya..Sekali lagi saya mendapatkan ilmu baru dari Prof. Imam Robandi. Dan suatu saat ilmu yang berikan kepada kami pasti sangat bermanfaat.terima kasih prof